Akibat Rusak Parah, Pelabuhan Kecamatan Rangsang Barat Ditutup Sementara

banner 160x600

riaubertuah.id

 

MERANTI, Forletnews.com - Pelabuhan Kecamatan Rangsang Barat tepatnya di Desa Bantar mengalami kerusakan berat yakni hancur dan miring. Kerusakan terjadi pada Kubus Apung atau ponton HDPE untuk turun naik penumpang ke kapal dan tiang penyangga dermaga. 

Lantai ponton di pelabuhan tersebut terlihat pecah-pecah akibat hempasan gelombang, begitu juga dengan tiang penyangga yang sudah miring dan hampir ambruk.

Kepala Dinas Perhubungan Kepulauan Meranti melalui Kepala Bidang Sarana dan Prasarana, Kardafi mengatakan untuk sementara pelabuhan ditutup tujuannya jangan sampai ada insiden susulan di lokasi tersebut sampai ada perbaikan.

"Pelabuhan itu sementara waktu kita tutup untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan sampai dengan ada perbaikan," kata Kardafi, Jumat (23/4/2021). 

Dikatakan, adapun upaya untuk perbaikan pelabuhan tersebut, pihaknya akan segera memperbaikinya dengan mengajukan anggaran ke pemerintah pusat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) sebab fungsinya sangat penting bagi aktivitas penyeberangan di pelabuhan.

"Akan segera kita perbaiki dengan mengajukan anggaran perbaikannya ke pusat melalui DAK tahun ini," ujarnya.

Disampaikan dia, pelabuhan yang dibangun pada tahun 2014 silam itu mengalami rusak berat sehingga berdampak bagi pelayanan kepada penumpang.

Saat ini pihak Dinas Perhubungan sedang melakukan koordinasi ke pihak terkait berupaya mencari solusi dan aktifitas turun naik penumpang dialihkan ke tempat lain karena di pelabuhan tersebut kondisinya tidak memungkinkan lagi.

"Kita akan berkoordinasi ke pemerintah kecamatan, KSOP dan pihak terkait lainnya untuk mencari solusi terhadap pemindahan sementara aktifitas pelabuhan tersebut, bisa jadi dialihkan ke pelabuhan yang terdekat. Karena memang pelabuhan tersebut sangat penting bagi masyarakat setempat umumnya Kecamatan Rangsang Barat,"  ungkap Kardafi.

Ditambahkan, terhadap Kubus Apung atau ponton HDPE itu akan dievakuasi ke tempat sementara yang lebih aman agar tidak hanyut.

"Ponton HDPE itu akan kita evakuasi dulu ke tempat yang lebih aman agar tidak hilang dan hanyut, karena itu aset daerah," ungkapnya.

Sementara itu Kepala Desa Bantar, Mulyadi mengatakan saat kejadian tersebut tidak ada korban jiwa. Ponton pelabuhan dan tiang dermaga tersebut rusak karena arus dan gelombang yang kuat kemudian juga memang sudah lapuk. 

"Kejadiannya sekitar pukul 12 lewat tadi (setelah shalat Jumat), tidak ada korban jiwa, insiden ini sudah kita laporkan ke pihak dinas terkait termasuk ke bupati juga," pungkasnya. (Aldo).

 Sumber : RiauLink