ANEH HASIL AUDIT BPKP TERKAIT PROYEK MULTIYEARS PEMBANGUNAN SMP MADANI PEKANBARU TERMASUK INFORMASI DIKECUALIAKAN,ADA APA???

banner 160x600

riaubertuah.id

PEKANBARU, (riaubertuah.co) - Terkait miliaran rupiah biaya Boarding School yang dikucurkan Pemerintah Kota pekanbaru, disinyalir tak jelas, Kepala TU & Sekretaris PPID Perwakilan BPKP Provinsi Riau, Kemal menyampaikan, untuk saat ini saya tidak tahu karena untuk audit berdasarkan permintaan pihak terkait dan sampai sekarang saya tidak tau persis apakah ada permintaan audit untuk proyek pembangunan Boarding School SMP Madani, belum atau tidak. 

Lanjutnya, terkait pengawasan dan hasil pelaporan audit saat ini zaman keterbukaan sesuai dengan UU KIP maka ini termasuk informasi yang dikecualikan, jelas Kemal kepada media, Kamis (29/8) .

Pernyataan Kemal terbanding terbalik dengan apa yang disampaikan Selamatta Simbiring selaku Direktur Direktur Tata Kelola dan Informasi Publik Dirjen Informasi Publik Kementrian Komunikasi dan Informatika Publik Kementrian komunikasi dan informatika RI pada hari jumat (23/08/19) di Hotel Premiere Pekanbaru.

Dalam seminar Keterbukaan Informasi Publik (KIP ) Selamatta Simbiring, menjelaskan sebagaiamana diatur di dalam UU RI nomor 14 tahun 2008 pada BAB V tentang Informasi yang dikecualikan pada pasal 17 telah diuraikan pada poin a – j.

Bisa dijelaskan disini bahwa Informasi yang dikecualiakan adalah antara lain informasi yang dapat membahayakan Negara, informasi yang berkaitan dengan kepentingan perlindungan usaha dari persaingan usaha yang tidak sehat, informasi yang berkaitan dengan hak-hak pribadi, informasi yang berkaitan dengan rahasia jabatan dan informasi publik yang diminta belum dikuasai atau didokumentasikan.

Ironisnya menurut Kemal bahwa anggaran pembangunan SMP Madani Pekanbaru yang terletak di Jalan Kasah tersebut termasuk dalam informasi dikecualikan.

Pernyataan Kemal tersebut berawal dari temuan media, dimana setiap tahun, miliaran rupiah biaya boarding school yang dikucurkan Pemerintah Kota Pekanbaru, disinyalir ditilep. Pasalnya , disamping minim Fasilitas, ternyata ratusan siswa SMP Madani  masih bawa bekal makanan dari rumah. 

Seperti yang disampaikan sumber media beberapa waktu lalu, bahwa mereka diberi makan gratis dari sekolah “ itu tidak benar sama sekali”  kami (siswa) bawa bekal dari rumah masing-masing, jelas sumber. Jangankan makan gratis, yang namanaya diasramakan (boarding)  belum ada. Bagaimana mau diasramakan, fasilitas asramanya masih minim, jelasnya. 

Sementara itu menurut  Disdik Kota Pekanbaru Abdul Jamal seperti yang dilansir  salah satu media di Kota pekanbarau,  tak menampik adanya tender untuk makan dan minum tahun 2019 sebesar  Rp2,6 miliar, di SMP Madani  disediakan makan. Snack, makan dua kali.  Kalau dia menginap itu tiga kali,kata dia. Anggaran Rp2,6 miliar itu adalah dana untuk makan minum selama setahun. Penyediaan makan dan minum untuk SMP Madani di Jalan Kasah sudah berjalan selama tiga tahun. 

Jamal mengungkap, karena tahun berjalan sudah memasuki bulan Maret, maka Rp2,6 miliar itu dipastikan tidak akan habis. Kalau sekarang juga tidak habis Rp2,6 miliar, karena sudah berjalan dua bulan. Makan minum sudah ada protapnya. Kalau makan berat Rp25 ribu sampai Rp30 ribu per orang.

Lebih lanjut disampaikan Jamal, kebutuhan makan dan minum di SMP Madani, terang Jamal, berkemungkinan akan ditambah pada APBD perubahan tahun 2019.Nanti akan lebih banyak lagi pengeluaran, kami rencananya Juli ini ada mondoknya. Nanti kalau sudah asrama ini tambah lagi di perubahan. Asramanya seterusnya. Semacam pondok pesantren, ucapnya.

Sementara H. Ridwan selaku Kepala sekolah SMP Madani, ketika disinggung seputar biaya anggaran konsumsi makan dan minum siswa , dengan tegas menyampaikan masalah tersebut saya (Ridwan-red) tidak tau, saya baru sebulan di tugaskan di SMP Madani, silahkan tanya ke Pemko yang menyusun anggaran, jelas Ridwan, Senin (26/8/2019).

Ketika disinggung masalah makanan , lebih lanjut Ridwan menjelaskan, kalau masalah makanan itu  sudah berjalan setahun yang lalu, kami tinggal menerima apa yang mereka antar, tugas kami disini melaksanakan proses belajar mengajar,  bagaimana siswa 142 orang ini dapat belajar dengan baik dan dapat menghafal Al-Quran, jelasnya

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Pekanbaru Abdul Jamal, ketika dihubungi media dikantornya  Rabu (28/8/2019) tidak berada ditempat. Sementara dihari yang sama sekretaris Disidik Pekanbaru, Muzailis menyampaikan bahwa  masalah makanan  di SMP Madani sudah berjalan pada tahun ajaran ini, untuk lebih jelasnya berapa anggarannya silahkan tanya kabid Ibu Nurbaiti kepala bidang  SMP , sarannya

Namun apa yang disampaian Ridwan berbeda dengan apa yang disampaikan, sekretaris Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru,  Muzailis . Menurut Muzailis kepada media,  bahwa  makananan  di SMP Madani sudah berjalan pada tahun ajaran ini, sementara Kepsek SMP Madani, menyampaikan  sudah berjalan setahun lalu.  
Untuk masalah anggaran dan lebih jelasnya berapa anggarannya silahkan tanya kabid Ibu Nurbaiti kepala bidang  SMP , jelas Muzailis (Tim/bo-LN/rb-TG/rt-NH)