Penyalainews, Jakarta - Ketua Garda Pemuda NasDem Prananda Surya Paloh mengaku partainya akan tetap konsisten mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) maju Pilpres 2019. Meskipun hingga saat ini partainya belum mendapatkan dampak elektoral yang signifikan dari pengusungan tersebut.
"Ya saya rasa kita konsisten tanpa syarat apapun tanpa mahar terserah Pak Jokowi mau Wapres atau apapun," kata Prananda di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Senayan, Jakarta, Sabtu (5/5).
"Saya yakin dan percaya sebetulnya itu bukan menjadi masalah elektoral menurun atau engga kita bisa lihat di Pilpres ataupun Pileg 2019," lanjutnya.
Prananda mengakui memang sampai saat ini NasDem belum mendapatkan keuntungan elektoral yang cukup besar dari pengusungan Jokowi. Namun, kata dia, elektabilitas partai besutan Surya Paloh itu akan tetap naik dengan usaha dan kerja keras para calegnya mendatang.
"Cukup bagus tetapi tidak sebesar dengan partai papan atas tetapi saya yakin dengan adanya caleg-caleg ataupun juga pilihan-pilihan ataupun tokoh-tokoh yang baru masuk dari NasDem pasti akan meningkatkan elektabilitas partai NasDem," ungkapnya.
Anggota Komisi I DPR ini yakin partainya akan tetap lolos parlementary treshold yang telah ditetapkan sebesar empat persen. Ia percaya diri NasDem akan bisa meraih posisi kedua atau tiga besar dalam Pileg 2019 mendatang.
"Kalau kita bisa melihat pada 2014 lalu semua survei menyatakan Partai NasDem itu 2,5 persen tapi kita bisa hampir tujuh persen jadi untuk 2019 nanti kalau kita dinyatakan empat persen ya paling engga sembilan atau 10 persen saya optimis ataupun dua, tiga besar itu masih masuk," ucapnya.
Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsudin mengatakan deretan partai yang tidak mengusung sendiri calon presiden atau wakil presiden di Pilpres 2019 tidak mendapatkan dampak elektoral yang signifikan. Kesimpulan itu didapat setelah melihat hasil penghitungan beberapa lembaga survei.
"Tidak punya calon sendiri seperti PDIP, Prabowo dengan Gerindra partai yang ada di sana mengekor toh dampak elektabilitasnya tidak terlihat," kata Didi di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (5/5).
"Empat partai akan hilang itu kan warning," ucapnya.***red/rfm
Merdeka.com