Finalis Bujang Dara Provinsi Riau Kunjungi LAMR

No comment 1273 views
banner 160x600

riaubertuah.id

PEKANBARU, Riaubertuah.id - Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Selasa (7/8/2018), dikunjungi sebanyak 50 finalis Bujang Dara Provinsi Riau tahun 2018. Finalis bujang dara ini berasal dari kabupaten/kota se Riau yang terdiri dari sebanyak 12 pasang dan dari umum 13 pasang.

Kehadiran para finalis ini di LAMR diterima oleh Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR Datin Nuraini, Sekretaris Umum DPH LAMR Datuk M Nasir Penyalai, Datin Endrawati Razak, Datin Maliha Azis, Datin Baiduri Zam, Datuk Mosthamir Thalib, dan Datin Tengku Rahimah.

Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Provinsi Riau, Yulisma selaku pimpinan rombongan didampingi Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dandun Wibawa, dan Kepala Seksi Sarana Promosi Syarifah Syofiah mengatakan, bahwa tujuan kunjungan finalis Bujang Dara Provinsi Riau 2018 ke LAMR ingin mengetahui lebih dalam mengenai adat dan budaya Melayu.

"Kami khususnya adik-adik bujang dara ingin mendapatkan arahan dan pencerahan mengenai adat dan budaya Melayu," kata Yulisma. 

Ia juga menyampaikan sejumlah prestasi yang diraih Bujang Dara Riau diantaranya Bujang Riau bernama Aliya meraih juara pertama dari 34 provinsi, Dara Zaskia terpilih menjadi duta ekowisata Indonesia dan meraih juara II fotogenik tahun 2016 lalu, Zaskia duta Ekowisata se-Indonesia dan juara II fotogenik 2016.

Timbalan Ketua Umum LAMR Datin Nuraini berdoa semoga apa yang menjadi harapan para finalis menjadi yang terbaik dapat terwujud. Ia juga berharap para finalis Bujang Dara dapat menjadi contoh bagi generasi muda agar memiliki akhlak mulia. "Tengku Buang Asmara raja kedua, tak pernah lelah membangun negara melalui kegiatan Bujang dan Dara, kita bangun generasi yang berakhlak mulia," kata Nuraini menyampaikan sebait pantun.

Sekretaris Umum DPH LAMR Datuk M. Nasir Penyalai yang tampil sebagai pemandu pertemuan juga mengingatkan para finalis Bujang Dara Riau 2018 untuk tidak melupakan bahasa Melayu Riau. Bahasa merupakan jati diri dan jiwa bangsa yang harus dijaga. Melalui bahasa, orang akan dapat mengetahui dari kalangan mana seseorang itu berasal.

"Kalau hendak mengenal orang berbangsa, lihat pada budi bahasa," kata Datuk M Nasir mengutip salah satu bait Gurindam Duabelas karya sastrawan Raja Ali Haji.