Jakarta, Forletnews.com - Sekelompok mahasiswa dari berbagai OKP yang tergabung dalam Gerakan mahasiswa Independen melakukan aksi demonstrasi yang kedua didepan Gedung Mabes Polri, Kamis 22/04/2021.
Dalam orasinya, mahasiswa menuntut agar Kapolri mencopot Kapolda Jambi dan Kapolres Sarolangun karena dinilai gagal dalam mengatasi ilegal mining dan ilegal drilling.
"Kami datang kedua kali ke Gedung Mabes Polri dengan tujuan yang sama, yakni copot Kapolda Jambi dan Kapolres Sarolangun." tutur Iqbal dalam orasinya. Iqbal mengatakan, saat ini efek dari tambang ilegal sudah menelan korban nyawa.
"Saat ini di sarolangun terjadi keributan akibat tambang ilegal dan sudah menelan nyawa, hal itu wujud dari kegagalan Kapolres Sarolangun dalam menangani ilegal mining dan begitu juga akan terjadi di ilegal driling" lanjut Iqbal.
Ditempat yang sama, Fazin selaku koodinator aksi menegaskan bahwa pihaknya dan beberap OKP kemahasiswaan akan terus mendatangi Mabes Polri untuk mendesak Mabes memantau langsung proses penghentian ilegal drilling.
"Ada beberapa tuntutan yang kami sampaikan ke pihak Mabes Polri terkait perkara ilegal drilling dan ilegal mining, Pertama kami mendesak Mabes Polri kirim tim khusus untuk membongkar oknum-oknum aparat yang diduga memiliki keterlibata dalam perkara ini, baik pengamanan ataupun informasi yang bocor saat aparat melakukan razia. Kedua kami meminta Kapolri mengevaluasi kinerja Kapolda Jambi dan Kapolres Sarolangun, karena sudah gagal dalam menuntaskan perkara tambang ilegal ini. Ketiga kami meminta aparat kepolisian tidak tebang pilih dalam menuntaskan perkara tambang ilegal ini, kami mendesak aparat kepolisian menangkap pihak-pihak yang di anggap bos dalam perkara tambang ilegal ini, jangan hanya rakyat kecil yang di tangkap tetapi pemain besar nya harus di usut dan di tangkap karena dia yang lebih besar melanggar aturan negara demi memperkaya diri sendiri." Ungakap Fazin.
Menurut Fazin, setiap bos pemilik tambang dengan sekala yang cukup besar, selalu saja aman dari razia dan penangkapan aparat, dan tambang mereka masih terus beroperasi.
"Kami menyebut nya pemain besar, mereka ini selalu lolos dan semakin kaya efek dari tambang ilegal, mereka tidak tersentuh aparat, tetapi mereka lah yang paling menikmati, sementara rakyat kecil yang mencari nafkah untuk keluarga keluar masuk penjara," tutup Fazin.