Kehebohan Babbi Ngepet Ternyata Hanya Aksi Tipuan Semata

No comment 163 views
banner 160x600

riaubertuah.id

Jakarta, Forletnews.com - Kehebohan babi ngepet di Depok ternyata hanya aksi tipu-tipu belaka. Cerita bohong ini dibuat oleh pria bernama Adam Ibrahim karena ingin terkenal.
Adam Ibrahim kini telah ditetapkan sebagai tersangka hoax babi ngepet. Polisi menjelaskan semua yang dipaparkan Adam Ibrahim hanya rekayasa.


"Kami sampaikan semua yang sudah viral tiga hari sebelumnya itu adalah hoax, itu berita bohong. Kejadiannya tidak seperti apa yang diberitakan," ujar Kapolresta Depok Kombes Imran Siregar dalam jumpa pers di Polresta Depok, Jl Margonda Raya, Depok, Kamis (29/4) kemarin.

Kehebohan ini bermula ketika Adam Ibrahim membual soal babi ngepet di Bedahan, Sawangan, Depok, Jawa Barat.
Dirangkum detikcom, Jumat (30/4/2021), berikut ini poin-poin kebohongan Adam Ibrahim soal isu babi ngepet.


  1. Manusia berjubah hitam jadi babi
    Adam Ibrahim membual soal manusia berjubah hitam yang menjadi babi. Dia mengklaim orang itu diantar dua orang dengan sepeda motor.
    "Jadi ada satu orang datang, ketika itu diantar oleh dua orang dengan motor, lalu dia itu berjubah hitam, yang jalannya pun tidak dengan langkah, melainkan seperti memakai sepatu roda. Sampai hari ini dan itu pun semua menyaksikan di mana orang itu berubah menjadi babi," ungkapnya.


Namun cerita kebohongan ini terungkap. Adam Ibrahim mengarang cerita soal babi ngepet di Bedahan, Sawangan, Depok, saat sedang berjaga ronda di kampungnya.
"Di Kampung Bedahan itu kan biasalah jaga ronda malam-malam, di situlah dia tebersit otaknya itu, 'wah gimana kalau kita buat begini... begini...'," kata Kapolresta Depok Kombes Imran Edwin Siregar saat dihubungi, Kamis (29/4).


  1. Ingin akhiri laporan kehilangan uang
    Adam juga berbohong soal cerita isu uang hilang. Dia mengaku menyusun skenario sandiwara babi ngepet untuk mengakhiri isu kehilangan uang yang dibicarakan warga. Isu itu berdasarkan laporan warga sejak Maret lalu, ada warga yang mengaku kehilangan Rp 1 juta dan Rp 2 juta.
    "Sebab, laporan yang hilang (uang) sehingga timbul di hati dan pikiran saya mengadakan hal tersebut agar selesai permasalahan yang ada di tempat kita," tutur Adam di Markas Polresta Depok, Jl Margonda Raya, Depok, Jawa Barat.

  2. Beli babi online
    Adam membeli babi tak langsung mendatangi pembeli, melainkan lewat toko online. Kurir mengantarkan hewan berkaki empat itu ke tempat Adam. Duit untuk aksi tipu-tipu ini berasal dari urunan kelompok Adam.
    "Kita beli di online Rp 900 ribu dan ongkos kirim ada dan dikirim tepat pada jam 11 (malam) babi itu datang dilepas di depan rumah saya. Dan kita nungguin babi itu untuk datang. Karena posisinya dilepas, babi itu sangat mudah untuk jalan ke yang disediakan," kata Adam.

 

  1. Adam berkomplot dengan 7 orang
    Adam tak sendirian. Dia berkomplot dengan tujuh orang lain untuk menjalankan sandiwara babi ngepet ini.
    "Kalau otak pelaku adalah tersangka di belakang saya, tapi peserta ada 8 orang, termasuk pelakunya," ujar Kombes Imran Siregar.

  2. Tak ada pria-pria bugil tangkap babi ngepet
    Semula, Adam bercerita bahwa babi-babi tersebut berhasil ditangkap dengan cara bertelanjang. Sebab, menurut Adam, babi ini baru bisa dilihat jika orang dalam keadaan telanjang.


"Dan karena sudah jadi babi, maka ditangkaplah oleh warga dalam keadaan telanjang bulat. Yang nggak telanjang nggak ngeliat. Jadi yang telanjang sama-sama, nggak peduli sama punya masing-masing," ujar Adam Ibrahim saat di Bedahan.
Ternyata tidak pernah ada pria-pria bugil. Semua sudah diatur sedemikian rupa.
"Masing-masing ada peran, ada yang nangkap, ada yang ngaku telanjang. (Tapi) itu bukan telanjang. Ada yang membunuh babinya, memotong, menguburkan, masing-masing perannya sudah ada," tutur Kombes Imran Siregar.


  1. Babi Mengecil
    Adam juga berbohong soal babi yang mengecil. Cerita ini ternyata hanya karangan Adam, yang ingin sekali terkenal.
    "Iya karena (ukuran babi itu) semakin lama semakin mengecil. Jadi pertama kali kita dapat itu pada malam hari jam 00.00 WIB itu, ukurannya itu sedengkul, (kira-kira) di atas dengkul. Makanya ketika itulah kita putuskan, pertama semakin lama semakin mengecil takut (babi itu) menghilang, kedua, banyaknya kerumunan massa yang datang sehingga kita ditekan oleh aparatur desa agar tidak ada kerumunan, di situlah kita mulai berdialog ke para tokoh-tokoh. Mau tidak mau harus kita bunuh," kata Adam saat membual soal babi ngepet.

Adam ditangkap polisi. Pria yang kerap dipanggil ustaz ini meminta maaf atas perbuatannya menyebar hoax babi ngepet. Dia mengaku sedang lemah iman sehingga hoax itu dibuatnya sampai bikin heboh.


"Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian hari Selasa yang viral, yaitu babi ngepet, di mana itu adalah berita hoax yang kami rekayasa," kata Adam Ibrahim di Markas Polresta Depok, Jawa Barat.
Polisi mengatakan ada motivasi ingin terkenal yang dimiliki Adam sehingga dia mengembuskan hoax babi ngepet di kampungnya. Adam adalah tokoh agama namun kurang terkenal, maka dia merasa perlu menaikkan pamornya.
"Tujuan mereka supaya lebih terkenal di kampungnya," kata Kombes Imran Siregar.

 

Sumber detik.com