TEMBILAHAN, FORLETNEWS.COM - Lagi, Serangan Buaya di Inhil atau Indragiri Hilir, Amir disergap di dalam rumah, akibatnya paha korban berhasil digigit, namun korban selamat. Kejadian Serangan Buaya di Inhil ini bukan kali pertama, namun sudah untuk kesekian kalinya, dan sudah memakan korban jiwa.Sebelumnya, Serangan Buaya di Inhil menewaskan seorang warga bernama Irham.
Kali ini, korban Serangan Buaya di Inhil adalah Amir (59), seorang warga Tembilahan Hulu tidak menyadari dirinya telah menjadi incaran predator ganas.Meskipun berada di dalam rumahnya, pria yang sehari – hari beraktifitas sebagai petani ini tidak luput dari serangan buaya.
Kondisi lantai rumahnya yang terbuat dari kayu dan tidak tertutup rapat, menjadi celah bagi predator ganas tersebut untuk menyerang.Akibat serangan buaya tersebut, Amir mengalami luka gigitan di bagian paha sebelah kiri dan langsung di bawa oleh keluarga dan tetangganya Ke Puskesmas Pembantu Desa Sialang Panjang untuk mendapatkan pengobatan.
Kejadian naas yang menimpa Amir ini terjadi di rumahnya yang berlokasi di Parit 4 Dusun Panda Sari, Desa Sialang Panjang, Kecamatan Tembilahan Hulu, Kabupaten Inhil, Riau, Selasa (26/10/21) sekitar pukul 21.30 WIB.
Kapolres Inhil AKBP Dian Setyawan melalui Kapolsek Tembilahan Hulu, AKP Rino Handoyo menuturkan, saat ini korban dalam kondisi baik – baik saja setelah mendapatkan perawatan.
“Korban tidak mengalami luka parah. Beruntung pada saat di gigit buaya korban menggunakan sarung dan celana pendek,” ungkap AKP Rino , Rabu (27/10/21).
Lebih lanjut AKP Rino menerangkan kronologis kejadian, sesaat sebelum kejadian korban pergi ke dapur rumahnya untuk menghidupkan lampu pelita, karena kondisi saat itu hujan dan korban takut listrik mati.
Namun ketika korban menghidupkan pelita sambil duduk di bagian dapur, seketika muncul buaya yang menyeruduk atau menabrak lantai dapur rumah korban yang berada di bantaran sungai tersebut
“Ada bagian lantai papan dapur yang dalam kondisi tidak di paku. Buaya menyerang dari bawah lantai rumah yang berada di pinggiran sungai langsung menggigit kaki korban,” jelas AKP Rino.
Kejadian yang menimpa korban ini, AKP Rino menghimbau masyarakat yang tempat tinggalnya di bantaran Sungai harus lebih hati – hati dalam beraktifitas. “Apalagi di musim penghujan saat ini, biasanya buaya tersebut selalu timbul dan dapat menggangu atau mengancam keselamatan masyarakat,” pungkasnya.
Untuk diketahui, konflik buaya dan manusia di Tembilahan telah beberap kali terjadi. Sebelumnya warga bernama Idrus (71) yang juga merupakan tetangga Amir menjadi korban pada awal Januari 2021 lalu.
Selanjutnya seorang warga bernama Irham (45) juga mengalami nasib malang pada bulan Maret 2020 lalu yang menyebabkan korban kehilangan nyawa akibat keganasan predator air tersebut.
sumber : tribunpekanbaru.com