PELALAWAN, RIAUBERTUAH.ID - Sebagai daerah dengan segala potensi, peluang dan kendala serta permasalahan yang dihadapi, Kabupaten Pelalawan yang memiliki moto "Tuah Negeri Seiya Sekata" terus menggeliat memposisikan diri sejajar dan bahkan terdepan di antara daerah otonom lainnya di negeri ini.
Berbagai pencapaian pembangunan setiap tahun tentunya juga menjadi prestasi bagi pemangku pemimpin di negeri ini untuk kesejahteraan masyarakat Pelalawan. Sejak 1999 hingga 2019 saat ini, telah ada 3 pemimpin Kabupaten Pelalawan.
Pada usia Pelalawan yang ke-20 ini, Bupati HM Harris berharap besar untuk menjadikan Pelalawan semakin maju dan berkembang. Namun demikian, untuk mewujudkan harapan tersebut, maka kuncinya adalah peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan keamanan menuju Pelalawan Emas.
"Kami sadar bahwa kemajuan industri yang berjalan di Indonesia tidak cukup hanya dengan infrastruktur. Tetapi harus didukung dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas SDM dapat ditempuh dengan perbaikan pendidikan untuk menjalankan kemajuan teknologi seiring kemajuan industri 4.0," ujarnya.
Bupati Pelalawan dua periode ini menjelaskan, selama satu tahun terakhir telah banyak terjadi perubahan dan kemajuan. Seperti laju pertumbuhan ekonomi sebesar 3,75 persen. Kondisi ini lebih baik dari rata-rata pertumbuhan ekonomi Riau sebesar 2,71 persen. Persentase jumlah masyarakat miskin semakin menurun. Saat ini sebesar 9,73 persen lebih rendah dari tahun lalu yakni sebesar 10,25 persen. Tingkat pengangguran terbuka penduduk Pelalawan saat ini hanya 5,30 persen, berada di bawah rata-rata tingkat pengangguran terbuka Riau yakni 6,20 persen.
"Kemudian indek pembangunan manusia (IPM) meningkat dari angka 70,59 menjadi 71,44 dan masuk kategori tinggi di Riau. Tingginya IPM ini didukung oleh peningkatan kinerja indikator pembentuk seperti usia harapan hidup terus meningkat dari 70,54 menjadi 70,74, rata-rata lama sekolah naik menjadi 8,44 poin dari tahun lalu sebesar 8,19, angka harapan lama sekolah naik menjadi 12,16 poin dan pengeluaran per kapita penduduk terus mengalami peningkatan dari Rp11,725 juta pada tahun lalu menjadi Rp11,894 juta," tuturnya.
Di bidang pendidikan, Pelalawan terus melengkapi sarana dan prasarana pendidikan. Tahun lalu, Bupati Pelalawan mendapatkan penghargaan sebagai Tokoh Literasi Nasional 2018 di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Penghargaan diberikan atas komitmen, dedikasi dan kontribusi Bupati Pelalawan pada dunia pendidikan khususnya peningkatan kompetensi guru.
Di Bidang Kesehatan, Pelalawan akan terus mewujudkan masyarakat yang sehat menuju Pelalawan Emas. Program pembangunan di bidang kesehatan mendapat perhatian serius. Pemerintah Pusat pun telah menganugerahkan penghargaan kepada Pelalawan sebagai Daerah Pembangunan Kesehatan dan Kesejahteraan Terbaik se-Indonesia pada 28 November 2018 di Jakarta.
Pada 4 Oktober 2019, Pemkab Pelalawan kembali menerima penghargaan dari Pemerintah Pusat, yakni Pelalawan dinyatakan bebas dari eliminasi penyakit kaki gajah (filariasis). Penghargaan ini diserahkan Menteri Kesehatan RI Prof Dr dr Nila Djuwita F Moeloek SpM di Nusa Tenggara Timur. Selanjutnya, atas upaya pengelolaan lingkungan yang dilakukan selama ini, Pelalawan menerima Piala Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI pada 14 Januari 2019 di Jakarta.
Ditambahkan Harris, bahwa pembangunan infrastruktur juga semakin lebih baik dengan keberhasilan mewujudkan pembangunan berbagai ruas jalan, jembatan, dermaga, prasarana air minum dan prasarana listrik desa pada tahun 2018-2019 ini.
Dan atas komitmen ini, Lembaga Admintrasi Negara RI telah memberikan penghargaan kepada Bupati Pelalawan yakni Inagara Award pada 30 Oktober 2018 . Selanjutnya, terkait capaian inovasi ini, pada 7 Oktober 2019, Pelalawan kembali meraih penghargaan predikat pertama Innovation Goverment Award kategori Kabupaten Perbatasan Paling Inovatif dari Kementerian Dalam Negeri yang diserahkan Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo.