PEKANBARU, RIAU BERTUAH - Potensi kerawanan terhadap serangan virus jembrana menjangkit di sapi termasuk juga di daerah Riau.
Seperti yang diungkapkan oleh Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau, Askardia Patrianov kepada bertuahpos.com, Jumat, 27 Juli 2018 di Pekanbaru.
Dia mengatakan, virus itu dikhawatirkan kembali menyerang sapi kurban di Riau pada musim kurban tahun ini.
"Antisipasi terhadap serangan virus ini perlu disikapi sejak dini. Terutama kepada sapi-sapi yang akan dijual kepada masyarakat untuk pelaksana kurban di Idul Adha," katanya.
Kejadian luar biasa terhadap serangan virus ini pernah dialami Riau pada 2 tahun yang lalu. Banyak sapi masyarakat khsusunya lokal diserang virus mematikan itu. Sehingga suplai sapu untuk pelaksanaan kurban menjadi terhambat.
"Kami sudah belajar dari kasus 2016. Meskipun kondisinya untuk saat ini sudah cukup aman, tapi kami tidak mau ambil risiko," sambungnya.
Patrianov menjelaskan, sapi kurban yang nantinya disuplai ke Riau tetap akan dilakukan perawatan di kandang petani masing-masing.
Namun petugas kesehatan dari kabupaten akan lebih aktif melakukan pengecekan berkala sebelum sapi itu diserahkan kepada panitia kurban untuk disembelih.
Pengecekan kesehatan tersebut, lanjut dia, akan dilakukan oleh tim kesehatan hewan dari dinas terkait kira-kira 2 minggu sebelum pelaksanaan kurban.
Setakat ini pihaknya hanya melaksanakan tugas untuk mengingatkan kembali kepada setiap kabupaten/kota untuk mewaspadai terhadap bahaya virus itu.
"Tapi proses konsinyasinya akan kami lakukan 2 minggu sebelum pelaksanaan kurban dilakukan," kata Patrianov.
Data dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau sepanjang September 2016 hingga Maret 2017, sebanyak 1.600 ekor sapi ternak masyarakat di Riau mati karena penyakit jembrana.
Kasus ini terjadi di beberapa daerah di Riau, seperti di kabupaten Kampar, Rokan Hulu, Rokan Hilir, Indragiri Hulu dan Pekanbaru.