Rusdinur Berusaha Carikan Solusi Untuk Anak Kesulitan Belajar Online di Kampar Kiri Hulu

banner 160x600

riaubertuah.id

KAMPAR KIRI HULU, RIAUBERTUAH.ID - Kemudahan belajar online dari rumah belum bisa dinikmati secara merata oleh seluruh pelajar di Indonesia. Terutama siswa siswi yang berada di Desa Tanjung Karang, Kecamatan Kampar Kiri Hulu Kabupaten Kampar. masih banyak anak- anak yang harus rela bersusah payah untuk mencari sinyal demi terhubung secara online dengan para guru mereka ketika belajar di masa pandemi Covid-19.
 
Akses jalan masuk ke Desa tersebut tidak memadai, jalur tanah yang licin dan jalan berupa bebatuan selalu menghantui masyarakat dan anak-anak ketika melewati jalan di Desa tersebut.
 
Saat berada lokasi, disana mereka tidak menikmati pemandangan. Mata mereka hanya fokus ke layar ponsel dan leptop yang mereka pengang. 
 
Sesekali tampak handphone yang digenggam oleh jari-jari mungil itu diangkat, digeser, diarahkan untuk mencari posisi sinyal terbaik.
 
Untuk sampai ke sana, anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar dan beberapa mahasiswa harus berjalan menanjak menggunakan sepeda motor selama lebih kurang setengah jam lebih perjalanan.
 
Tak sampai disitu saja, lokasi saat belajar daring tersebut berada dibibir jurang,yang sewaktu-waktu dapat mengancam keselamatan mereka. Perjuangan itu harus mereka lalui semata-mata untuk mendapatkan sinyal yang lebih baik guna dapat belajar online.
 
Peninjauan ini dilakukan oleh tim Rusdinur Center, yang dipimpin langsung oleh ketua DPC FERARI Kabupaten Kampar Busrianto SH.
 
"Dari hasil penjajakan di Kecamatan Kampar kiri Hulu ini membuahkan hasil, sehingga apa yang menjadi keluhan masyarakat di desa-desa yang ada di kecamatan ini nantinya akan kita rangkum. Anak-anak Kecamatan Kampar kiri Hulu mesti belajar lewat daring inilah yang menjadi masalah besar. Yang mana untuk belajar daring mereka mesti menaiki motor dengan waktu lebih kurang 30 menit untuk mencari tempat yang tinggi sehingga disanalah ada titik-titik jaringan seluler," ujarnya.
 
"Kita khawatir tempat belajar mereka dibayangi risiko yang amat tinggi namun kami melihat secara langsung semangat mereka untuk belajar lewat daring tidak surut," imbuhnya.
 
Permasalahan lain yang ditemukan Tim Rusdinur Center yakni pelayanan kesehatan yang belum memadai baik dari tenaga medis dan perlengkapan alat medis di Puskesmas Kampar Kiri (II) yang bertempat di Desa Batu Sasak Kecamatan Kampar Kiri Hulu.
 
"Selain itu yang paling urgent yaitu tidak adanya sama sekali jaringan seluler telepon sehingga masyarakat yang ada di kecamatan Kampar Kiri Hulu tidak bisa menghubungi sanak saudara kaum kerabat yang ada di luar Kabupaten dan juga tidak update dalam menerima informasi terkini baik itu itu lewat media online dan informasi lainnya," ungkapnya.
 
Mendengar hal tersebut, Rusdinur. SH, MH merencanakan akan melakukan kunjungan langsung kedaerah tujuh desa terdalam yang ada di Kecamatan Kampar Kiri Hulu tersebut, agar dapat mencari solusi terbaik untuk masyarakat disana.
 
"Apabila tuhan mengizinkan dan mengabulkan kita bisa membantu atau mencarikan solusi hari ini, Kenapa kita harus menunggu hari esok. Bagi saya jika sedikit punya kemampuan maka kemampuan tersebut mesti harus ada bermanfaat bagi orang lain. Jika penerus bangsa tidak dapat merasakan suasana belajar yang belum memadai, sudah sepatutnya kita melihat mereka dengan niat yang postif dan bersama-sama mencarikan solusi yang terbaik,"ujar Pengacara Kondang ini.
 
Karna menurut Rusdinur belajar online praktis seperti ini akan menambah beban psikis bagi para penerus bangsa, lantaran begitu sulitnya berburu sinyal internet di Desa terdalam yang ada di Kabupaten Kampar tersebut.
 
"Kita merasa miris, ditengah perkembangan teknologi yang ada saat ini, masih banyak masyarakat yang belum dapat merasakan hal tersebut. Ditambah lagi melihat perjuangan anak-anak yang bersusah payah mencari sinyal demi menambah ilmu pengetahuan bagi mereka," tuturnya. (warnariau)