BATU SASAK, RIAUBERTUAH.ID - Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi datangi Sekolah Marginal atau SD 10 yang terletak di Dusun Sialang Harapan, Desa Batu Sasak, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, Kamis (31/10/2019). Kedatangan Kapolda Riau tersebut ingin menjumpai murid dan guru serta memberikan bantuan kepada murid di sekolah tersebut.
Untuk bisa sampai ke sekolah yang terletak di tempat terisolir tersebut, Kapolda Riau menggunakan Helikopter dari Pekanbaru. Setelah mendarat, untuk bisa mencapai sekolah harus menelusuri jalan tanah yang terjal dan menyeberangi sungai yang memakan waktu sekitar 30 menit.
Dalam memberikan bantuan, Kapolda Riau menggandeng Kapolsek Kampar Kiri, Kapolres Kampar, Kadis Pendidikan Kampar, Danramil Kampar Kiri dan juga beberapa perangkat desa setempat.
Kedatangan Kapolda Riau dan rombongan disambut meriah oleh murid SD 10. Irjen Agung langsung bercengkrama dengan guru dan murid. Ia juga sempat mengajar pelajaran Matematika kepada murid SD 10.
"Sekolah ini menginspirasi kita untuk mewujudkan bagaimana anak-anak kita di Kabupaten Kampar bisa maju terus. Dan tadi saya coba memberikan sebuah hal yang berhubungan dengan matematika dan mereka menyukai. Rasanya itu suatu hal yang baik, karena kita tau, matematika menjadi hal yang akan bisa memajukan bangsa," jelas orang yang nomor satu di Kepolisian Riau.
"Kita disini bekerjasama untuk mewujudkan manusia unggul dengan memberikan dan membekali mereka dengan pendidikan dan ilmu pengetahuan yang layak dan baik sehingga mereka siap untuk menjadi generasi dan penerus dimasa yang akan datang," lanjut Irjen Agung.
Awalnya, Kapolda Riau ingin turun dan melihat secara langsung SD 10 setelah mendengar cerita yang viral tentang sekolah terisolir yang dikunjungi oleh Bripka Rolan Manurung.
"Saya lihat ini natural dan suatu hal yang nyata bahwa mereka tergerak untuk membangun sekolah ini. Sekolah ini dibangun dari tabungan Bintara kami yaitu Bripka Rolan Manurung. Kita harus menjadikan ini sebagai contoh guna saling membantu apabila saudara kita ada kekurangan dan kesusahan serta selalu bergontong royong ," harapnya.
Awalnya sekolah yang hanya berdinding kayu, beralas tanah dan beratap terpal selama bertahun-tahun tersebut akhirnya mulai dibangun dengan dinding dan lantai semen, serta atap seng.
"Kami sebagai guru mengucapkan terimakasih banyak atas bantuan Pak Rolan dan Pak Rico selaku tokoh pemuda yang dulu tahun 2017 telah membantu pembangunan sekolah ini. Serta kami juga bahagia dan senang menerima bantuan dan kunjungan dari Bapak Kapolda Riau," kata guru SD 10 sambil berurai airmata, usai menerima kunjungan Irjen Agung.
Sebelum meninggalkan sekolah, Kapolda memberikan bingkisan untuk guru dan murid-murid di sana.(IP/RB)