Bahasa Indonesia Identitas Kebangsaan dalam Gagasan Merdeka Belajar

banner 160x600

riaubertuah.id

PEKANBARU, forletnews.com -  Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, mengajak pemuda Indonesia untuk terus menyalakan semangat untuk mencintai dan mengembangkan bahasa Indonesia sebagai identitas kebangsaan.

Ia menuturkan, pada era globalisasi sekarang ini, generasi muda perlu memiliki nilai-nilai kebinekaan global untuk berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dan membawa Indonesia maju di panggung internasional.

“Marilah kita semua menjadi pelajar Pancasila yang mencintai Indonesia dan menghargai keberagaman untuk mewujudkan Merdeka Belajar,” tuturnya saat menyampaikan sambutan pada sebuah acara, secara virtual, dikutip Sabtu (30/10).

Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, E. Aminuddin Aziz, mengatakan ada tiga catatan yang menjadi ukuran yang diambil Badan Bahasa dalam mengejawantahkan gagasan besar Merdeka Belajar.

Pertama, tekad kuat generasi muda dalam menjaga bahasa Indonesia. Tekad ini memberikan keyakinan bahwa Bahasa Indonesia akan terus tumbuh dan berkembang. 

Ia meyakini, gelombang perubahan sosial masyarakat saat ini tidak cukup kuat untuk meruntuhkan semangat dalam menjayakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.

“Pencinta bahasa Indonesia mulai dari jenjang PAUD hingga perguruan tinggi termasuk generasi disabilitas menunjukkan semangat luar biasa dalam memahami bahasa Indonesia menurut kemampuan masing-masing,” katanya.

Kedua, Aminudin menuturkan, muncul kesadaran kuat yang merata di seluruh daerah bahwa bahasa dan sastra sangat berharga bagi masyarakat Indonesia. 

Watak dan pola pikir dibina dan tumbuh dalam kehidupan bahasa ibu yang umumnya bahasa daerah. Bahasa daerah, kata dia, adalah tanaman kehidupan bagi kita semua. Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk tidak melestarikan bahasa daerah. 

“Tinggal kita pikirkan bersama tentang strategi yang paling sesuai dengan keadaan masyarakat agar bahasa daerah bisa tetap lestari,” ujarnya.

Ketiga, penyebaran bahasa Indonesia ke tataran global memberikan titik cerah pada masa pandemi. Karena kemasan diplomasi bahasa yang dikembangkan secara kreatif di situasi sulit ini memberi keyakinan bahwa bahasa Indonesia makin luas dipelajari dan digunakan oleh para penutur asing. Apalagi saat ini banyak negara, lembaga, komunitas baru yang terlibat dalam pengajaran BIPA. 

Aminudin optimistis ada harapan cerah dalam penyebaran bahasa Indonesia di kancah global.

Ketiga catatan tersebut, sampai batas tertentu, menjadi ukuran dalam langkah strategis yang diambil oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dalam mengejawantahkan gagasan besar merdeka belajar. 

Merdeka belajar adalah upaya memberikan nilai tambah terhadap praktik pembelajaran yang selama ini berkembang. Bahasa adalah instrumen dan sekaligus media yang paling jelas dalam mengukur kemampuan dan keberhasilan merdeka belajar itu. 

Melalui bahasa, segala gagasan, pikiran, dan karya itu digambarkan. Ada karya maka di situ akan ada bahasa yang harus digunakan untuk menyampaikan karya tersebut.

MC Riau

Sumber: MCR