PEKANBARU - Dalam rangka penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di sejumlah wilayah di Indonesia, Pemerintah Pusat akan menggelar Apel Kesiapsiagaan Karhutla Nasional.
Kegiatan tersebut akan dilaksanakan di Lanud Roesmin Nurjadin Kota Pekanbaru, Selasa (29/4/2025).
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto menyebutkan berdasarkan laporan BMKG, musim kemarau di Provinsi Riau diprediksi terjadi pada akhir April hingga Mei. Kondisi ini tentu mengancam akan terjadinya Karhutla.
"Sesuai dengan prediksi BMKG pada akhir April hingga Mei, Provinsi Riau akan memasuki musim kemarau. Artinya lahan sudah mulai kering dan berpotensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan," kata Letjen TNI Suharyanto saat Rakor Karhutla, Senin (28/4/2025).
Dikatakannya, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan telah memberikan perhatian khusus dengan membentuk desk penanganan Karhutla.
"Tahun ini Pemerintah Pusat menaruh perhatian sangat serius. Bahkan besok akan dilaksanakan apel gelar kesiapsiagaan untuk Provinsi Riau, yang akan dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Polkam Budi Gunawan," ungkapnya.
Apel tersebut juga akan dihadiri oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto.
"Besok akan dihadiri oleh 27 Menteri dan Pejabat setingkat Menteri lainnya. Harapannya, dengan dilaksanakan apel secara serentak ini Indonesia dapat mengatasi kemungkinan terjadinya atau potensi Karhutla," sebutnya.
Sementara itu, Gubernur Riau Abdul Wahid, menekankan penanganan Karhutla tidak bisa dilakukan sendiri oleh Pemprov Riau. Tentu harus ada sinergi antara pemerintah daerah, pusat, serta elemen masyarakat.
"Kami harap kita bisa komitmen untuk terus memperkuat upaya mitigasi dan penanggulangan karhutla dengan mengerahkan seluruh sumber daya yang tersedia serta berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait," katanya.
Dijelaskan, Pemprov Riau telah melakukan pemetaan terhadap daerah yang rawan terjadi karhutla. Untuk itu, kedepannya dilakukan koordinasi terhadap desa-desa yang akan diberikan bantuan fasilitas penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.
"Nanti kita akan rapat desa-desa yang rawan bencana, kemudian juga akan ada fasilitas yang kita beri agar penanggulangan kebakaran tahun ini tidak mengganggu aktivitas kesehatan, pendidikan dan ekonomi masyarakat," jelasnya.