GMI Tolak Keras Kehadiran Pimpinan Junta Militer ke Jakarta

No comment 889 views
banner 160x600

riaubertuah.id

Riau, Forletnews.com - Pemimpin Junta Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing Dijadwalkan Akan Menghadiri Pertemuan Khusus Para Pemimpin Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) Minggu Depan Di Jakarta. KTT ASEAN Rencananya Akan Digelar 24 April 2021 Di Jakarta”

Semenjak Terjadinya Kudeta 1 Februari, Negara Myanmar Telah Berada Dalam Kekacauan Dengan Aksi Demonstran Yang Turun Kejalan Dengan Jumlah Gelombang Masa Yang Begitu MASIF Untuk Menuntut Kembalinya Demokrasi.
Sampai Saat Ini Agresi Militer Dalam Gerakan Kudeta Telah Menewaskan Lebih Dari 720 Orang Dan Menahan Sekitar 3.100 Aktivis, Jurnalis, Dan Pembangkang, Sejak Kudeta Jelas Ini Melanggar Hak Asasi Manusia ( HAM )

Dengan Adanya Kabar Kedatangan Pimpinan Junta Militer Myanmar Jelas Memiliki Motif Tertentu Maka Dengan Ini Kami Gerakan Mahaiswa Islam Menolak Keras Kedatangannya Di Indonesia Dalam Agenda KTT ASEAN 24 April 2021 Di Jakarta Jika Negara Membuka Pintu Untuk Masuknya Pimpinan Junta Militer Maka Secara Otomatis Indenesia Mengakui Kepemimpinan Dari Kudeta Militer Jelas Ini Jauh Dari Nilai Nilai Negara Demokrasi Dan Kemanusian. Ungkap Muhammad Nurdin Ketum gerakan mahasiswa Islam

Seharusnya Konflik Yang Saat Ini Terjadi Di Myanmar Dapat Diselesaikan Melalui Pendekatan Diplomasi Dan Secara Humanis , Bukan Melalui Pendekatan AGRESI Militer. Ungkap nurdin

Muahmmad Nurdin menyampaikan Pihaknya akan Melakukan Aksi dan Pernyataan Sikap Penolakan Terhadap Kedatangan Pemimpin Junta Militer Myanmar tersebut Secara serentak di Masing-Masing Daerah.

Ada Pun pernyataan sikap GMI
Meminta Pemerintah Indonesia sebagai Negara yang Menjunjung Tinggi Demokrasi Bersikap Tegas dengan Melarang Kedatangan Pemimpin Junta Militer Myanmar Tersebut Demi Menjaga Moral dan Integritas Bangsa. Dan Meminta Indonesia Mendukung dikembalikannya Pemerintahan Sipil yang Demokratis serta Mendukung di hentikanya Tindak Kekerasan yang Di lakukan oleh pihak Militer Myanmar kepada warga Sipil Myanmar. Tutup Muhammad Nurdin.