Rencana Belajar Tatap Muka di Sekolah Ditunda karena Kasus Covid-19 di Pekanbaru Meningkat

banner 160x600

riaubertuah.id

PEKANBARU (RIAUBERTUAH.ID) - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru wacanakan aktivitas tatap muka di sekolah dimulai awal bulan ini. Tapi, karena kasus positif Ccvid-19 kembali marak, wacana itu bakal ditunda.

Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pekanbaru H Muhammad Jamil SAg MAg MSi tidak menampik hal itu. Kata dia, Pemko Pekanbaru belum dapat menerapkan sekolah tatap muka lantaran kondisi Kota Pekanbaru belum memungkinkan.

"Kita belum bisa lakukan, mungkin kita sama-sama tahu kondisi Kota Pekanbaru saat ini. Maka tidak semudah itu sekolah tatap muka kita terapkan," kata Jamil.

Menurutnya, keputusan untuk membuka kembali aktivitas di sekolah harus benar-benar dikaji matang. Harus ada standar yang dapat memastikan bahwa kembalinya siswa untuk belajar tatap muka di sekolah tidak membuat penyebaran covid-19 semakin meluas.

Melihat kondisi Kota Pekanbaru saat ini yang terus mengalami peningkatan kasus, membuat Pemko harus mengurungkan niat untuk aktivitas di sekolah dibuka kembali. Saat ini Kota Pekanbaru belum aman dari pandemi covid-19.

Penyebaran virus terus terjadi akibat belum maksimalnya penerapan protokol kesehatan. Pada, Ahad (30/8) tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Pekanbaru mengumumkan penambahan 46 pasien positif covid-19.

"Kalau di zona yang dibolehkan untuk diterapkan (sekolah) saja itu juga harus dengan menerapkan protokol kesehatan, apalagi zona kita saat ini. Maka pendidikan saya kira belum bisa kita terapkan," jelasnya.

Sebelumnya Pemko Pekanbaru telah menerima surat edaran dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terkait penerapan sekolah di massa pandemi Covid-19. Dalam surat edaran yang dikirimkan ke seluruh Disdik se-Indonesia oleh Kemdikbud RI, pembelajaran disekolah boleh dilakukan lagi bagi wilayah zona hijau dan kuning penyebaran pandemi covid-19.

Penerapan sistem pembelajaran tetap memperhatikan protokol kesehatan. Siswa hanya masuk sekolah satu kali dalam satu minggu. Siswa pun dibagi dua kelompok dalam setiap kali pertemuan. Sebagian masuk hari Senin dan berikut nya pada hari Kamis. Untuk pertama kali masuk sekolah, siswa diwajibkan dilakukan rapid test.

 

sumber : cakaplah.com